Biro Rektor Universitas Sumatera Utara rbi@usu.ac.id

Sah Raih Predikat WBK, Fakultas Keperawatan lanjut hadiri Internalisasi Pembangunan Zona Integritas BP2P Sumatera II

BP2P1

Medan, Direktorat Reformasi Birokrasi dan Transformasi – Balai Pelaksana Penyedia Perumahan (BP2P) Sumatera II menyelenggarakan Internalisasi Persiapan Pembangunan Zona Integritas pada Senin, 12 Desember 2022 di Hotel Grand Mercure Angkasa Medan. Kegiatan ini turut mengundang Cholina Trisa Siregar S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.KMB yang merupakan Ketua Tim Pelaksanan ZIWBK di Fakultas Keperawatan USU dan Imam Bagus Sumantri., S. Farm., M.Si, Apt. yang merupakan Sekretaris Direktorat Reformasi Birokrasi dan Transformasi USU sebagai pemateri dalam acara ini. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pegawai BP2P Sumatera II.

BP2P2

Kegiatan ini dimoderatori oleh Tani Frisda., ST. MT selaku Kepala Seksi Pemilihan Wilayah II. Kegiatan ini berlangsung secara diskusi dan tanya jawab dengan pemateri I diisi oleh Ahmad Kholidi Nasution., ST., MT selaku Kepala  Balai Pengembangan Kompetensi Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Wilayah I Medan. Kholidi membuka sesi pemaparan materi dimulai dari tahapan pembangunan ZI di Bapekom PUPR Wilayah I Medan. Dalam penjelasannya, Kholidi mengatakan bahwa Bapekom PUPR Wialayh I Medan telah melaksanakan pencanangan ZIWBK  sejak tahun 2017. Meskipun masih banyak tantangan dan hambatan pada saat itu. Kholidi juga mengatakan bahwa kelengkapan dokumen dalam mempersiapkan Zona Integritas (ZI) adalah hal yang sangat krusial. Termasuk pada administrasi dan dokumentasi kegiatan. “Tulis apa yang kau kerjakan, kerjakan apa yang kau tulis”, ujar Kholidi.

Pelaksanaan Zona Integritas akan menonjolkan aura yang berbeda dengan unit yang belum melaksanakan ZI. Aura itu akan terasa ketika perubahan itu siap untuk dijalankan dan sudah menjadi budaya kerja di unit kerja. Hal ini terlihat jelas dari Bapekom PUPR sebelum dan sesudah pencanangan ZI. Selain itu, survei menjadi hal penting lainnya karena ini bersinggungan langsung pada masyarakat. Sebagai penerima layanan yang utama, penilaian masyarakat adalah nilai tertinggi dalam kriteria ZI. Berhasil atau tidaknya perubahan yang dilakukan dapat diukur dari kepuasan masyarakat. Setelah itu baru lah melakukan monitoring dan evaluasi pada setiap kegiatan yang telah dilaksanakan. “Kalau sudah ZI, maka semua prestasi akan mengikuti”, tutup Kholidi.

BP2P4

Selanjutnya, Imam Bagus Sumantri, S.Farm., M.Si, Apt. selaku Sekretaris Direktorat Reformasi Birokrasi dan Transformasi USU melanjutkan pemaparan materi kedua yang membawakan tema Pembangunan ZIWBK di Universitas Sumatera Utara. Pemaparan dibuka dengan penjelasan mengenai Grand Desain Reformasi Birokrasi Indonesia hingga tahun 2025. Mulai dicanangkan sejak tahun 2010, Grand Desain Transformasi Birokrasi terus berjalan hingga saat ini dengan visi menjadi pemerintah kelas dunia di tahun 2024. Perubahan ZIWBK sangat tergantung pada Sumber Daya Manusia (SDM) dalam satuan kerjanya. Transformasi Birokrasi ini tidak hanya perubahan pada perilaku tetapi juga pada mindset (pola pikir). Maka dari itu perubahan yang utama dan pertama dilakukan dimulai dari SDM lembaga. Lalu akan berlanjut pada yang lainnya.  Selain SDM, Imam juga mengatakan bahwa pelayanan publik menjadi sangat krusial karena TPN (Tim Penilai Nasional) dan TPI (Tim Penilai Internal) akan sering mengirimkan tim secara anonim untuk datang dan langsung merasakan bagaimana pelayanan yang dilakukan di unit kerja ZI. Serupa dengan yang disampaikan oleh Kholidi, dokumentasi juga menjadi hal yang penting dalam ZI agar masyarakat tahu setiap kegiatan dan progres dari unit kerja tersebut.

“Laporkan semuanya, termasuk juga dokumentasi laporkan. Apapun yang dilaksanakan segera didokumentasikan dan dilaporkan”, ujar Imam.

BP2P3

Selanjutnya,  Cholina Trisa Siregar S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.KMB selaku Ketua Tim Pelaksana ZIWBK Fakultas Keperawatan USU melanjutkan pemaparan materi ketiga. Disini, Cholina memaparkan perihal teknis bagaimana pelaksanaan ZI menuju WBK di Fakultas Keperawatan. Cholina menjelaskan bagaimana jatuh bangunnya Fakultas Keperawatan selama tiga tahun berturut-turut melaksanakan ZIWBK dan akhirnya mendapat predikat WBK di tahun ketiga ini. Cholina menjelaskan, pada masa awal penunjukan Fakultas Keperawatan untuk menjalankan ZI, Cholina dan teman-teman satu tim menganggap bahwa ZI ini serupa dengan proses pengakreditasian jurusan/fakultas. Namun nyatanya tidak. Kegagalan tahun pertama tidak begitu menggugah Fakultas Keperawatan, hingga pada tahun kedua Fakultas Keperawatan ditunjuk kembali untuk menjalankan ZIWBK. Pada masa ini lah Fakultas Keperawatan mulai mendalami apa itu ZIWBK dan apa saja fokus setiap Agen Perubahan di enam pengungkit. Namun sayangnya belum berhasil mendapatkan predikat, dan sampai tahun ketiga di tahun 2022 Fakultas Keperawatan berhasil mendapatkan predikat WBK. Dalam pemaparan ini, Cholina berfokus pada pergerakan kerja di tiap pengungkit sampai kepada inovasi yang dibuat di Fakultas Keperawatan sesuai dengan kebutuhan untuk menyelesaikan permasalahan di Fakultas Keperawatan. Cholina menekankan bahwa pelayanan, customer service, adalah hal yang sangat penting. Terutama untuk Fakultas Keperawatan yang berhubungan langsung dengan para mahasiswa.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh peserta dengan para pemateri.

Direktorat RB-Trans